Tugas Teknik Laboratorium
1. SOP Laboratorium
2. Struktur Organisasi Laboratorium
3. Lambang-lambang Zat
4. Laporan Praktikum Lapangan SMAN 2 KAB.SORONG
4. Laporan Praktikum Lapangan SMAN 2 KAB.SORONG
Disusun Oleh :
Nama : Niken Nur Azizah
Prodi : Biologi 1 - A
NIM : 148420519029
Dosen Mk. : Aung Sumbono, M.SI
PROGRAM STUDI S -1 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH (UNIMUDA) SORONG
1. SOP LABORATORIUM
Pengertian Standar Oprasional Prosedur (SOP)
SOP (Standard Operating Procedure)? Adalah suatu dokumen berisi prosedur kerja yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan tujuan agar memperoleh hasil kerja paling efektif.
Tujuan SOP / Standar Operasional Persedur
Pada pelaksanaannya, ada beberapa tujuan SOP yang bermanfaat bagi operasional suatu
organisasi, yaitu:
1. Untuk menjaga konsistensi kinerja atau kondisi tertentu, dan kemana petugas dan lingkungan dalam pelaksanaan pekerjaan atau tugas tertentu
2. Untuk memberikan pedoman atau acuan dalam pelaksanaan pekerjaan atau tugas bagi supervisor dan pekerja
3. Membantu menghindari kesalahan, konflik, keraguan, duplikasi, serta pemborosan, dalam pelaksanaan pekerjaan
4. Memberikan ukuran atau parameter dalam penilaian mutu kerja atau pelayanan
5. Memberikan jaminan penggunaan semua sumber daya secara efektif dan efisien
6. Menjelaskan urutan dan alur kerja, wewenang dan tanggungjawab para petugas yang terkait
7. Sebagai dokumen yang memberikan penjelasan dan penilaian proses pelaksanaan kerja bila terjadi mal praktek atau kesalahan administratif
8. Sebagai dokumen yang dapat digunakan padaa kegiatan pelatihan pekerja
9. Menjadi dokumen sejarah jika dilakukan revisi SOP dan menggantinya dengan SOP baru
Fungsi SOP / Standar Operasional Prosedur
Berikut adalah beberapa fungsi SOP:
1. Membantu untuk memudahkan pekerjaan para pegawai atau tim/ unit kerja
2. SOP dapat berfungsi sebagai dasar hukum yang kuat bila terjadi penyimpangan
3. SOP dapat berfungsi untuk memberikan pengetahuan mengenai hambatan-hambatan yang akan dan sedang dialami oleh pegawai
4. SOP dapat memberikan arahan kepada para pegawai agar saling menjaga kedisiplinan dalam bekerja
5. Berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kerja atau tugas
Manfaat SOP / Standar Operasional Prosedur
Berikut ini adalah beberapa manfaat SOP diantaranya:
• Mengurangi dan meminimalisir kesalahan atau kelalaian pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan
karena SOP berperan sebagai standarisasi perusahaan.
• Dokumen SOP mengandung pedoman kerja pegawai sehingga dapat membantu karyawan agar lebih mandiri dan tidak tergantung dari intervensi manajemen.
• Membantu meningkatkan akuntabilitas.
• Menciptakan ukuran standar kerja dan menjadi acuan untuk evaluasi kinerja pegawai.
• Membantu pegawai baru lebih cepat beradaptasi dengan pekerjaannya.
• Menghindari adanya tumpang tindih pelaksanaan tugas.
• Membantu pekerjaan dapat diselesaikan dengan konsisten
Prinsip-Prinsip SOP
Mengacu pada pengertian SOP, maka dalam menerapan Standar Operasional Prosedur dalam
perusahaan perlu memenuhi prinsip-prinsip SOP berikut ini:
1. Konsistensi
Karena tujuannya sebagai pedoman kerja, maka SOP harus dibuat dan dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu dan oleh siapapun dengan kondisi apapun.
2. Komitmen
SOP harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen, baik untuk pegawai maupun jajaran petinggi perusahaan.
Beberapa Contoh Standar Operasional Prosedur (SOP)
a. SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Standar Operasional Prosedur Laboratorium (Standar Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) di laboratorium (Depkes RI, 2002).
1. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang
laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai
bekerja.
2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan sepatu
tertutup).
4. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu harus
ditangani dengan sangat hati-hati.
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan
hati-hati.
6. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
7. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang digunakan
untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
9. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan peralatan
mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
11. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau jauhkan dari
muka sewaktu membuka.
12. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin 0,5 %
dengan cara merendam selama 20-30 menit.
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai bekerja dengan
menggunakan larutan klorin 0,5 %.
14. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat laboratorium dari
bahan gelas.
15. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan yang
tajam.
16. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah dengan
penutup yang tepat.
2. Struktur Organisasi Laboratorium
1. Kepala Laboratorium
Fungsi :
Menyusun program, memonitor dan mengevaluasi, mengkoordinasi seluruh kegiatan
keadministrasian, pendidikan-pengajaran, pelayanan/pengabdian masyarakat, dan penelitian/kegiatan ilmiah di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Tugas pokok :
1. Menyusun renstra di awal tahun yang berisi program kerja dan rencana anggaran laboratorium.
2. Menyusun rencana pendidikan dan pengajaran setiap awal semester bersama PJP.
3. Menyusun jadwal kerja staff setiap bulan yang meliputi pembagian jadwal mengajar
/tutorial/praktikum dan tugas pelayanan di RS dr. Saiful Anwar Malang.
4. Melakukan monitor dan koordinasi setiap saat dengan setiap koordinator bidang dalam setiap kegiatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada akhir tahun.
6. Mengambil keputusan dan menghadiri kegiatan-kegiatan/undangan atas nama/mewakili setiap keputusan yang telah disetujui dalam rapat staff Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
2. Bendahara
Fungsi :
Bertanggung jawab terhadap semua dana masuk dan dana keluar beserta pembukuannya dengan persetujuan dari Kepala Laboratorium.
Tugas pokok :
1. Menerima, menyimpan, dan mencatat semua dana masuk yang diterima Laboratorium PA dengan persetujuan Kepala Laboratorium.
2. Mengeluarkan dan mencatat semua pengeluaran untuk laboratorium PA dengan persetujuan Kepala Laboratorium.
3. Melaporkan seluruh rekapitulasi dana masuk dan dana keluar setiap akhir tahun kepada Kepala Labolatorium PA dalam rapat staff.
3. PJP Laboratorium Patologi Anatomi (Koordinasi Pendidikan S1)
Fungsi :
Bertanggung jawab dan mengkoordinai perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan
pelaporan kegiatan pendidikan dan pengajaran S1 kedokteran.
Tugas pokok :
1. Melakukan perencanaan jadwal mengajar/tutorial/praktikum untuk S1 dengan persetujuaan Kepala Laboratorium dan PJMK PA untuk tiap blok.
2. Menghadiri rapat/lokakarya mengenai pendidikan dan pengajaran.
3. Melakukan monitor dan evaluasi setiap kegiatan pendidikan dan pengajaran S1 kedokteran dan melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
4. Bertanggung jawab terhadap semua nilai mata kuliah PA di semua blok.
5. Mengambil keputusan mengenai jumlah soal dan tipe soal, ujian, dan pelaksanaan ujian
(koordinasi dengan PJMK blok) serta bertanggung jawab terhadap penyimpanan soal- soal PA.
6. Menerima dan memberikan klarifikasi pengaduan layanan akademik.
4. KPS (Kepala Program Studi) Laboratorium PA
Fungsi :
Bertanggung jawab dan mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan mengenai pendidikan dan pengajaran PPDS I
Tugas pokok :
1. Melakukan perencanaan kurikulum, jadwal pendidikan dan pengajaran PPDS PA dan PPDS non PA.
2. Menghadiri rapat/lokakarya mengenai pendidikan dan pengajaran PPDS.
3. Melakukan monitor dan evaluasi setiap kegiatan pendidikan PPDS dan membuat laporan yang berhubungan dengan akreditasi/visitasi PPDS.
4. Bertanggung jawab terhadap semua penilaian kegiatan pendidikan dan pengajaran PPDS.
5. Koordinator Penelitian dan Kegiatan Ilmiah
Fungsi :
Melakukan koordinasi kegiatan penelitian dan kegiatan ilmiah di Laboratorium Patologi Anatomi
FKUB.
Tugas pokok :
1. Memeriksa dan menandatangani lembar persetujuan penelitian di Lab.PA .
2. Mengelola dan Melaporkan pemasukan dan pengeluaran Laboratorium yang berhubungan dengan
penelitian ( menentukan tarif, membayar HR tehnisi, pembelanjaan alat dan bahan ).
3. Mengelola dan melaporkan data ( dibantu Arsiparis) jenis penelitian di Lab. PA per semester kepada Kepala Laboratorium dan Koordinator EKDB.
4. Memeriksa kualitas dan mutu pengerjaan slide penelitian maupun hasil foto slide
5. Mengajukan permintaan pembelian alat/bahan untuk penelitian kepada FKUB atas persetujuan Kepala Laboratorium.
6. Memeriksa pengarsipan hasil-hasil penelitian.
7. Menerima dan memberikan klarifikasi pengaduan layanan akademik.
6. SPS
Fungsi :
Membantu tugas KPS terutama dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan PPDS I.
Tugas pokok :
1. Membantu tugas KPS dalam merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi pendidikan dan pengajaran PPDS I.
2. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan administrasi dan keuangan PPDS I.
3. Membantu KPS dalam penyusunan dan persiapan dokumen-dokumen visitasi dan akreditasi PPDS I.
4. Mewakili KPS dalam rapat-rapat/lokakarya pendidikan dan pengajaran PPDS I.
7. Koordinator Penjaminan Mutu Akreditasi.
Fungsi :
Melaksanakan penjaminan mutu dan segala hal yang berhubungan dengan evaluasi dan akreditasi Laboratorium.
Tugas Pokok :
1. Bertanggung jawab mengkoordinir penyusunan & pengarsipan dokumen-dokumen pada saat ada evaluasi kinerja, akreditasi atau audit ISO.
2. Menghadiri rapat/lokakarya yang berhubungan dengan penjaminan mutu/akreditasi/ISO
8. Koordinator Tata Usaha
Fungsi :
Melaksanakan koordinasi seluruh kegiatan administrasi dan manajemen di Laboratorium Patologi Anatomi.
Tugas Pokok :
1. Mengajukan anggaran rutin pelaksanaan administrasi pendidikan & pengajaran per bulan dan menyampaikan laporan setiap bulan kepada Kelapa Laboratorium.
2. Menyusun jadwal kerja setiap bulan dan mendokumentasikan bersama seluruh kegiatan harian staff dengan bukti dokumennya.
3. Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi dan pengarsipan di Laboratorium Patologi Anatomi dibantu oleh tiap-tiap koordinator administrasi.
4. Bertanggung jawab terhadap surat masuk dan surat keluar serta pengarsipannya.
5. Menyiapkan berkas-berkas/dokumen yang diperlukan dalam setiap kegiatan
akreditasi/visitasi/audit ISO.
9. Koordinator Admin S1
Fungsi :
Melaksanakan seluruh administrasi kegiatan pendidikan dan pengajaran S1 kedokteran.
Tugas pokok :
1. Membantu PJP S1 dalam hal administrasi kegiatan pendidikan dan pengajaran S1 kedokteran.
2. Membantu membuat konsep jadwal kuliah/tutorial/praktikum/ujian beserta pengaturan
ruangannya.
3. Mengarsipkan semua absensi dan nilai serta bahan-bahan pengajaran dan praktikum.
4. Melaksanakan pembuatan pelaporan kegiatan Pendidikan dan Pengajaran setiap staff dalam bentuk EKDB per semester.
5. Mengarsipkan semua kegiatan pembimbingan/Ujian TA S1.
10. Koordinator Admin PPDS
Fungsi :
Melaksanakan seluruh administrasi kegiatan pendidikan dan pengajaran PPDS
Tugas Pokok :
1. Membantu KPS & SPS dalam hal administrasi dan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
pengajaran PPDS.
2. Membantu membuat konsep jadwal tutorial PPDS
3. Mengarsipkan semua absensi, nilai dan kegiatan-kegiatan ilmiah ( Jurnal, CPC, Referat, Ujian TA, dan lain-lain).
4. Membantu penyusunan pelaporan kegiatan/dokumen-dokumen yang diperlukan untuk
visitasi/akreditasi PPDS.
11. Koordinasi Praktikum dan Tutorial
Fungsi :
Melakukan koordinasi kegiatan praktikum dan tutorial
Tugas Pokok :
1. Merencanakan jadwal dan materi kegiatan praktikum
2. Konfirmasi jadwal praktikum dan tutorial pada PJMK Blok, pada Admin S1, dan pada staf yang terlibat
3. Mencari pengganti dosen/tutor bila ada yang berhalangan.
4. Memperbaharui barang-barang praktikum mikros dan makros serta power point dan petunjuk praktikum
5. Evaluasi kegiatan praktikum dan tutorial.
12. Koordinator Praktikum dan Kuliah PKH
Fungsi :
Melakukan koordinasi kegiatan kuliah dan praktikum Patologi Anatomi untuk PKH
Tugas pokok :
1. konfirmasi jadwal kuliah dan praktikum pada jurusan PKH
2. Menentukan materi kuliah dan praktikum
3. Menyusun dan mengajukan anggaran kegiatan.
4. Melaksanakan kuliah dan bimbingan praktikum
5. Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan pada Kepala Laboratorium dan Jurusan PKH
13. Koordinator Kuliah dan Praktikum PSPDG
Fungsi :
Melakukan koordinasi kegiatan kuliah dan praktikum Patologi Anatomi untuk PSPDG
Tugas Pokok:
1. konfirmasi jadwal kuliah dan praktikum pada jurusan PSPD
2. Menentukan materi kuliah dan praktikum
3. Menyusun dan mengajukan anggaran kegiatan.
4. Melaksanakan kuliah dan bimbingan praktikum
5. Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan pada Kepala Laboratorium dan Jurusan PSPDG
14. Koordinator Pengabdian Masyarakat
Fungsi :
Melakukan koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat
Tugas Pokok :
1. Membuat rencana tahunan dan proposal kegiatan pengabdian masyarakat dan mengajukannya
kepada UPM FKUB.
2. Menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat secara rutin berupa Pap Smear, Deteksi
Tumor atau penyuluhan pada masyarakat.
3. Membuat laporan kegiatan Pengabdian Masyarakat
15. Koordinator Teknisi Laboratorium dan Praktikum
Fungsi :
Penanggung jawab kegiatan pelayanan penelitian dan pengadaan alat dan bahan praktikum di Laboratorium Patologi Anatomi.
Tugas Pokok :
1. Menyiapkan bahan dan alat praktikum dan menyimpannya kembali setelah digunakan
2. Mengatur kelompok praktikum dan pembagian ruang.
3. Mengerjakan slide penelitian
4. Mendampingi foto slide/scan
5. Mencatat semua kegiatan penelitian
6. Mengarsip nilai ujian praktikum/post test
7. Evaluasi dan pelaporan load alat dan keadaan alat.
3. Lambang-lambang Zat
SIMBOL-SIMBOL BERBAHAYA
PADA BAHAN-BAHAN KIMIA
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di
laboratorium kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar.
Ada yang bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada kesehatan,
merusak benda-benda di sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.
Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah
atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa simbol-simbol tanda bahaya yang ada beserta keterangannya.
Simbol
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak
langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit
kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan
Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah
terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau
loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
SMA NEGERI 2 KAB. SORONG
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul Analisis Alat-alat Laboratorium
Terima kasih saya ucapkan kepada Dosen yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Aimas, 11 Februari 2020
Penulis
Pembahasan
Nama-nama Alat Yang Ada Di Laboratorium :
Laboratorium Fisika
Nama Alat Jumlah
1. Demon Table 13
2. Audio Generator 12
3. Neraca 311. 24. Variator Sesiator . 12
5. Multi Meter Digital. 2
6. Gelas Ukur . 2
7. Mekanika. 1
8. Bangku Optik. 1
9. Mekanis Sistem Panel . 1
10. Electricity & Magnetism. 1
11. Outside Micrometer . 6
12. Laud Speaker. 12
13. Tabung Reaksi. 12
14. Education meter. 12
Laboratorium Biologi & Kimia
Nama Alat. Jumlah
1. Kancing Genetik warna
Hitam, merah, hijau dan
Putih. 2
2. Microskop . 4
3. Electronic Compact Scale. 2
4. Sling Hykgo meter. 5
5. Microskop camera. 2
6. Rangka Tubuh. 4
Foto Dokumentasi :



































